Di negara beriklim tropis seperti Indonesia, AC merupakan kebutuhan sekunder yang dalam dekade terakhir kebutuhannya kian meningkat. Hal ini dikarenakan oleh suhu permukaan bumi yang semakin meningkat dengan kondisi yang lebih lembap dibandingkan dengan negara non tropis. Terlebih lagi di masa pandemi corona virus yang masih berlanjut di Indonesia, sejumlah aktivitas mengharuskan sebagian orang untuk bekerja dari rumah (WFH) atau bahkan sekolah dari rumah (SFH). Hal ini berdampak pada meningkatnya penggunaan barang elektronik dan sering dianggap sebagai penyebab melonjaknya tagihan listrik rumah tangga.
Namun tahukah Anda kalau ternyata bengkaknya tagihan listrik bulanan disebabkan oleh penggunaan daya listrik Rumah Tangga yang 56%-nya berasal dari penggunaan AC. Porsi 56% tersebut baru berdasarkan penggunaan AC yang rata-rata 10 jam per hari (dari jam 8 malam hingga jam 6 pagi). Tentunya angka ini akan lebih besar lagi dikarenakan sebagian besar aktifitas di masa pandemi ini dilakukan di rumah dengan unit AC yang menyala lebih lama dari kondisi normal.
Jika kita hitung, rata-rata tarif dasar listrik 2021 tegangan rendah (TR) adalah Rp 1.444,70 per kWh. Daya untuk AC 1 PK Non-Inverter bisa mencapai 900 watt, dan rata-rata menghidupkan AC perharinya sekitar 10 jam atau lebih.
maka kebutuhan menghidupkan AC selama 10 jam kira-kira (900W x 10 jam/hari) x 30 hari = 270.000W/bulan sama dengan 270 kWh x Rp 1.444,70 = Rp 390.069 / bulan. Ini hanya perhitungan 1 unit AC, lantas bagaimana jika Anda memiliki beberapa unit yang running bersamaan? Kenyataan pahit inilah yang membuat banyak produsen AC berlomba-lomba mengembangkan, memproduksi dan menawarkan AC dengan teknologi inverter.
DAIKIN, perusahaan tata udara asal Jepang yang telah hadir lebih dari 5 dekade merupakan pelopor teknologi Inverter dan AC Multi yang khusus didesain menjawab tantangan yang ada pada market di Indonesia.
AC dengan teknologi Inverter ternyata mampu menghemat pemakaian listrik setiap bulannya hingga 50% setiap bulannya. Meskipun harga unitnya relatif lebih mahal dibandingkan AC Non-Inverter, namun bila diakumulasikan dengan besaran biaya listrik yang harus dibayarkan setiap bulannya, maka jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk AC Inverter akan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan AC Non Inverter. Terlebih lagi jika konsumen menyadari bahwa AC dengan perawatan yang tepat bisa digunakan selama 6 tahun. Dengan total biaya yang harus dikeluarkan oleh seorang konsumen untuk 1 unit AC Non Inverter selama 6 tahun sebanding dengan total biaya selama 6 tahun untuk 3 unit AC Inverter dengan kapasitas yang sama.
Biar tak salah pilih, diskusikan kebutuhan AC rumah anda di toko terdekat dan pastikan pemasangan dilakukan dengan baik dan benar serta servis purna jualnya dapat diandalkan.
Jadi, ketika anda selesai membaca artikel ini dan melihat tagihan listrik anda, masih cinta AC Non Inverter ?